Dec 12, 2013

Wawancara: Dari Tunanetra Untuk Tunanetra


Bagi Aris dan Marianasepasang suami istri penyandang tunanetra asal Jakarta, pemutaran film dalam FFD yang mengikutsertakan penyandang disabilitas merupakan kesempatan yang pertama.  “Di Jakarta malah nggak ada, begitu kata Mariana yang ditemui di Garden Cafe XXI Yogyakarta seusai  pemutaran dan diskusi video diary SAMA pada hari Rabu (11/12). Mariana sendiri adalah salah satu pendiri ITCFB atau IT Center For The Blind, sebuah komunitas yang fokus pada IT, software dan hardware bagi penyandang tunanetra. Mariana datang ke Yogyakarta bersama teman-teman lainnya dari ITCFB dalam rangka menyelenggarakan workshop gadget yang kemarin diadakan di LPPM Sanata Dharma. “ITCFB sendiri berdiri sejak Juni  2012. Tujuannya biar kita bisa mandiri, misalnya untuk akses kerjaan,” ujar Aris yang juga merupakan pendiri ITCFB. Terkait dengan penyelenggaraan workshop, pihak ITCFB sudah dua kali menyelenggarakan acara serupa.

“Bulan Juni, kita pernah mengadakan workshop ke Malang dengan pembiayaan secara swadaya. Untuk pesertanya sendiri terbatas, sekitar 17-20 orang  penyandang tunanetra di sekitar Malang. Bahkan ada juga yang datang dari Tuban,” tutur Mariana. Mariana dan Aris juga banyak menceritakan kendala yang dialami oleh tunanetra dalam memanfaatkan alat komunikasi. Ketika mendengar kabar bahwa Nokia akan dibeli oleh Microsoft, para tunanetra merasa was-was karena produk buatan Nokia dengan OS Symbian merupakan produk yang banyak digunakan oleh penyandang tunanetra dalam berkomunikasi. OS ini bisa dikembangkan sedemikian rupa sehingga sangat mendukung dalam komunikasi bagi penyandang tunanetra. Sekarang, tunanetra sudah mulai diperkenalkan dengan penggunaan ponsel  Android dalam berkomunikasi.

“ITCFB biasanya beli gadget, misal Samsung, terus kita coba fitur-fitur apa saja yang bisa dipakai,”  tutur Aris. Dengan OS minimal Jelly Bean, tunanetra sudah bisa menggunakan beragam fitur semacam voice command yang sangat mendukung komunikasi mereka
  
Dari segi bahasa, sebenarnya sudah tidak ada masalah karena sudah ada aplikasi damayanti yang dapat diakses dengan menggunakan bahasa Indonesia. “Sekarang sudah didukung pakai bahasa Indonesia, jadi nggak harus pakai bahasa Inggris,” kata Mariana lagi.
 
 
Copyright © Forum Film Dokumenter 2013 FFD
Design by FBTemplates | BTT