Tentang Festival

Festival Film Dokumenter (FFD) Yogyakarta adalah yang festival film pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara, yang khusus menangani film dokumenter. FFD dilaksanakan secara rutin setiap tahun di bulan Desember berturut-turut semenjak tahun 2002. Gagasan awal membuat Festival Film Dokumenter berawal dari pembicaraan ringan di tahun 2002. Sekelompok anak muda yang gelisah dengan keberadaan media ini, memulai mengerjakan gagasan tersebut dengan keinginan untuk berbuat sesuatu bagi dunia perfilman di Indonesia khususnya film dokumenter. Kepedulian muncul karena ada potensi yang belum tergarap secara optimal dalam masyarakat perfilman Indonesia, padahal potensi tersebut melimpah di sekeliling kita. Sumber daya manusia dan materi/bahan garapnya adalah modal yang memadai untuk penciptaan sebuah karya film dokumenter. Tapi nampaknya potensi ini tidak memiliki ruang gerak yang memadai, ketika insan (muda) perfilman lebih asyik dengan penciptaan karya film yang “artistik” dan “ekspresif”, yang sebagian besar adalah fiksi. Didramatisir pula oleh profit-oriented pada bidang -yang oleh sebagian orang sebagai acuan yaitu televisi- secara instan. Padahal film dokumenter sarat dengan unsur pendidikan yang kental. Film dokumenter memiliki ciri khas yang membedakannya dari media massa umum lainnya, sebuah kekuatan yang signifikan sebagai suatu media yang mencerdaskan, reflektif, dan dapat melewati batas-batas ruang dan waktu. Di tengah arus media massa yang demikian deras, film dokumenter dapat mengambil peran penting sebagai media aspirasi yang mandiri. FFD 2013 adalah penyelenggaraan yang ke-12, masih tetap dengan visi untuk terus memberi ruang bagi aktivitas penciptaan, apresiasi dan sosialisasi, juga pendidikan di bidang film dokumenter dalam arti yang seluas-luasnya. Berangkat dari semangat berkarya, dibimbing dengan nilai-nilai gotong royong, dipandu oleh harapan untuk terwujudnya kehidupan seni, budaya, dan kreatifitas yang lebih baik, FFD 2013 akan dilaksanakan dengan program program: Kompetisi Film Dokumenter Indonesia, Perspektif, Spektrum, School Docs, Master Class, Diskusi dan program-program pendukung lainnya.

Festival Film Dokumenter (FFD) Yogyakarta is the first documentary film festival in Indonesia and South East Asia. Since 2002, every December this annual Festival has been held several programs related to the documentary films. The idea of FFD was sparked from small talk amongs a group of young people about their awareness on the documentary film. They began carry out their idea for the sake of Indonesian documentary film growth. The awareness of this media emerged among these young people since there are many great potential in the field of Indonesian documentary film but not optimally explored. Human resources and materials that need to be explored are sufficient source to produce a documentary film. But young filmmakers do not use such sources to produce a film, instead they are more interesting in producing "artistic" and "expressive" films, which mostly are fiction genre. Such films even are being dramatized by profit-oriented media, such as instantly produced television programs, which become the reference for most young filmmakers. They have neglected documentary film that in fact contains full of educational elements. Documentary film has its own characteristic that is distinct from other mass media. It is a significant and reflective media, which has power to educate people beyond time and space boundaries. Amongst strong media competition, documentary film takes an important role as an aspirational and independent media. 2013 Festival Film Dokumenter is the 12th festival with its vision to keep providing an opportunity of creation, appreciation, and socialization of the films and also documentary film education in larger context. With the spirit of creative film production, the guidance of mutual cooperation values and hope for better artistic, cultural and creative spirit, 2013 FFD will hold main programs: Indonesian Documentary Film Competition, Perspective, Spectrum, School Docs, Master Class, Film Discussion and other supportive programs.