Program Presentasi

Program Kolaborasi

Berita

Dec 15, 2013

Peraih Penghargaan Kompetisi Film Dokumenter Indonesia 2013

Film Dokumenter Panjang Terbaik 
Sutradara : Hafiz Rancajale
Catatan Dewan Juri : 
Sebuah film potret yang intim dan puitis dari seorang tokoh, yang menembus batas film dokumenter biografi umumnya. Film ini berhasil pula mengungkap banyak mitologi penting dari sejarah Indonesia. Dengan posisi dialog yang sejajar antara pembuat dengan subyeknya, film biografi ini kemudian menjadi sebuah studi yang cantik tentang dunia sinematografi Indonesia.

Penghargaan Khusus Dewan Juri 
Di Balik Frekuensi 
Sutradara : Ucu Agustin
Catatan Dewan Juri : 
Sebuah film dengan pesan sangat aktual dan kontekstual, sekaligus krusial tentang praksis media massa dan jurnalisme di Indonesia. Film ini adalah peringatan keras tentang praktek politik di balik bisnis media massa, dari mata seorang ibu yang berada dalam pusarannya. Film ini membuka mata dengan keterampilan menggunakan bahasa film yang efektif.
---
Film Dokumenter Pendek Terbaik 
The Flaneurs#3 
Sutradara : Aryo Danusiri
Catatan Dewan Juri : 
Film satu ini memiliki kedalaman yang hampir tak tertandingi film-film peserta lainnya. Dalam satu bidikan kamera, film ini tidak saja merekam suatu perkembangan sosial yang kian genting untuk ditanggapi, tapi juga secara imajinatif menempatkan penonton sebagai pelakon penting di tengah-tengah itu semua. Dalam satu bidikan kamera itu juga, tercermin upaya serta pemikiran yang pembuat film kerahkan sehingga bisa mencapai kedalaman itu.
---
Film Dokumenter Pelajar Terbaik
Kampung Tudung
Sutradara : Yuni Etifah
Catatan Dewan Juri :
Film ini berhasil menyampaikan informasi secara runut dan detail. Selain itu teknis eksekusi disajikan dengan rapi sehingga pesan film tersampaikan dengan jelas. Kemasan film ini mampu membuat objek yang sederhana, menjadi lebih bermakna.

Penghargaan Khusus Dewan Juri 
Ksatria Sembrani 
Sutradara : Hestian Febriani
Catatan Dewan Juri : 
Film ini memiliki kekayaan peristiwa yang hanya bisa diciptakan melalui proses yang tekun dan intens. pembuat film dekat dengan subjeknya sehingga dalam film ini penonton merasa tidak berjarak dengan apa yang disampaikan. Juri menghargai kerja keras pembuat film dalam mewujudkan film ini.
---
Film Dokumenter Pilihan Penonton 
Begini Lho, Ed! 
Sutradara : Lasja F. Susatyo dan Alit Ambara

Wawancara: Yuni Etifah, Kemenangan Pertama Lewat Film Perdana

Yuni Etifah © 2013 FFD

Sebagai pemenang Film Kompetisi Kategori Dokumenter Pelajar, Yuni Etifah (siswi kelas XII SMK Negeri 1 Kebumen) tentu merasa sangat bangga dan senang. Terlebih, film Yuni yang berjudul  Kampung Tudung ini merupakan film pertamanya. Ditemui seusai Closing dan Awarding Night FFD pada hari Sabtu (14/12), Yuni mengaku mengenal film dari praktik kerja lapangan industri di sekolahnya. Kemudian Yuniyang mengambil kompetensi keahlian di bidang multimediamerasa tertarik dengan film. Hal inilah yang membuat Yuni mengikuti sebuah komunitas di Cilacap bernama Sangkan Paran. Di komunitas inilah Yuni belajar banyak hal mengenai film dari Babe Insan Indah Pribadiyang kemudian lebih sering disebut sebagai Babe. Babe jugalah yang mendorong Yuni untuk mengikutsertakan film Yuni dalam berbagai kompetisi.

“Tahu FFD dari Babe. Kebetulan film ini juga diikutsertakan dalam kompetisi lain dan menjadi nominasi dalam Festival Film Pelajar di Jogja,” ujar Yuni ketika ditanya dari mana ia mengenal FFD. Yuni datang bersama Babe dan seluruh anggota yang terlibat dalam pembuatan film Kampung Tudung. Mereka meluangkan waktu untuk datang ke Awarding Night FFD di sela rangkaian kegiatan yang diadakan bagi para nominator Festival Film Pelajar tersebut.  “Sebenernya sekarang ada acara temu komunitas. Tapi, karena hujan, ya di sini dulu,” kata Yuni. 

© 2013 FFD



Ide yang mendasari pembuatan film Kampung Tudung berasal dari tugas yang diberikan oleh Babe. “Gali apa yang ada di sekitar kalian,” kata Yuni ketika menirukan instruksi Babe. Kemudian Yuni mulai mengamati Desa Grujugan tempatnya tinggal. Fenomena nikah muda  dan banyaknya penduduk yang merantau di desa tersebut membuat Yuni lebih banyak bergaul dengan ibu-ibu setempat sembari membuat anyaman. Sejak dulu, biasanya merekapembuat tudungberkumpul sambil bercerita mengenai berbagai hal. Singkatnya, banyak informasi yang diperoleh Yuni dari percakapan bersama kumpulan para pembuat tudung ini. 

Ada hal yang menarik bagi Yuni ketika membuat film berdurasi 15 menit ini. “Waktu itu, saya mau interview nenek-nenek (untuk film ini). Awalnya si nenek setuju untuk ikut serta. Tapi pas hari shooting si nenek langsung nggak mau, malu katanya. Saya malah diusir,” ujarnya sambil tersenyum mengenang peristiwa tersebut.


Malam Penutupan dan Penganugerahan Festival Film Dokumenter 2013



© 2013 FFD


Rangkaian acara Festival Film Dokumenter 2013 resmi berakhir dengan adanya acara penutupan dan penganugerahan pada hari Sabtu (14/12). Bertempat di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta, dihadiri oleh para filmmaker serta penonton umum, acara ini diawali dengan pembukaan oleh MC dan  sambutan oleh Ayu Dyah Cempaka selaku penanggung jawab kompetisi. “Tahun ini ada 95 film Indonesia yang didaftarkan dalam kompetisi. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Ayu.


Dari 95 film tersebut kemudian terpilih 17 finalis yang terbagi dalam kategori Dokumenter Panjang (5 film), Dokumenter Pendek (7 film) dan Dokumenter Pelajar (7 film).  Acara dilanjutkan dengan pembacaan penghargaan film favorit dengan sambutan terbanyak dari penonton yang dibacakan oleh Franciscus Apriwan selaku direktur festival. “Tahun ini ada penghargaan baru yang diberikan kepada satu film favorit penonton,” kata Iwan. Adapun film yang menjuarai kategori ini adalah film Begini Lho, Ed! karya sutradara Lasja F. Susatyo dan Alit Ambara. Sayangnya, sutradara terkait tidak hadir dalam acara penganugerahan ini.


© 2013 FFD



Sementara itu, penghargaan sebagai film Dokumenter Pelajar terbaik jatuh pada film Kampung Tudung karya sutradara Yuni Etifah. Dalam kategori yang sama, Special Mention Award diraih oleh film Ksatria Sembrani karya Hestian Febriani. Untuk kategori Film Dokumenter Pendek, The Flaneurs #3 dengan sutradara Aryo Danusiri berhasil menjadi pemenang. Sedangkan dalam kategori Film Dokumenter Panjang, penghargaan sebagai film terbaik diraih oleh film Anak Sabiran, Di balik Cahaya Gemerlapan (Sang Arsip) karya sutradara Hafiz Rancajale. Selanjutnya, masih pada kategori yang sama, Special Mention Award diberikan kepada film Di Balik Frekuensi karya sutradara Ucu Agustin. Setelah pembacaan peraih penghargaan, acara ditutup dengan closing speech oleh Iwan yang menggantikan Dhany (Manajer Festival) yang berhalangan hadir karena dirawat di rumah sakit. “Festival ini dibentuk sebagai ruang kritik terhadap film dokumenter di Indonesia,” tutur Iwan. Acara ditutup dengan pemutaran film Dokumenter Pelajar terbaik, Kampung Tudung, karya sutradara Yuni Etifah. Selanjutnya pengunjung dipersilakan untuk menikmati suguhan yang disediakan di lobi Societet.

 
 
Copyright © Forum Film Dokumenter 2013 FFD
Design by FBTemplates | BTT