Jathilan, sebuah tarian yang menggunakan kuda-kudaan sebagai atribut khasnya, merupakan salah satu tarian
yang dikenal di Pulau Jawa. Di Desa Sorobayan, yang termasuk wilayah Kabupaten Bantul, Yogyakarta, terdapat sekelompok orang yang melestarikan kebudayaan tersebut. Menariknya,
kelompok yang bernama Ksatria Sembrani ini beranggotakan anak-anak. Mereka
bukan sekadar dilatih untuk menari bersama, namun juga mengurusi
keperluan-keperluan lainnya terkait dengan pementasan seperti keuangan dan
pembelian kostum. Melalui film inilah
anak-anak tersebut membagi pengalaman mereka.
© 2013 FFD |
Tidak jauh
berbeda dengan tari jathilan pada umumnya, kesurupan merupakan hal yang biasa terjadi
dan justru menjadi daya tarik dalam kesenian semacam ini. Belum afdol rasanya apabila
jathilan tidak diwarnai oleh kesurupan. Demikian halnya yang terdapat dalam
film yang berdurasi duapuluh lima menit ini. Bahkan salah seorang anak yang
mengalami kesurupan mengaku bahwa ketika kesurupan dirinya menjadi tidak
merasakan takut ataupun sakit. Yang menjadikan Ksatria Sembrani semakin menarik ialah, anak-anak yang mengalami kesurupan itu nantinya akan diobati oleh anak-anak juga. Dalam film tersebut
ditampilkan seorang anak bernama Yama yang bisa mengobati kesurupan dengan cara
membacakan mantra.
Segala aktivitas mulai dari latihan hingga pementasan menampilkan
kepolosan bocah-bocah yang ikut andil dalam melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan daerah mereka. Penggunaan bahasa daerah ketika menceritakan
pengalaman mereka ini membuat keluguan mereka menjadi lebih terpancar dan terasa dekat.