Dec 15, 2013

Malam Penutupan dan Penganugerahan Festival Film Dokumenter 2013



© 2013 FFD


Rangkaian acara Festival Film Dokumenter 2013 resmi berakhir dengan adanya acara penutupan dan penganugerahan pada hari Sabtu (14/12). Bertempat di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta, dihadiri oleh para filmmaker serta penonton umum, acara ini diawali dengan pembukaan oleh MC dan  sambutan oleh Ayu Dyah Cempaka selaku penanggung jawab kompetisi. “Tahun ini ada 95 film Indonesia yang didaftarkan dalam kompetisi. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Ayu.


Dari 95 film tersebut kemudian terpilih 17 finalis yang terbagi dalam kategori Dokumenter Panjang (5 film), Dokumenter Pendek (7 film) dan Dokumenter Pelajar (7 film).  Acara dilanjutkan dengan pembacaan penghargaan film favorit dengan sambutan terbanyak dari penonton yang dibacakan oleh Franciscus Apriwan selaku direktur festival. “Tahun ini ada penghargaan baru yang diberikan kepada satu film favorit penonton,” kata Iwan. Adapun film yang menjuarai kategori ini adalah film Begini Lho, Ed! karya sutradara Lasja F. Susatyo dan Alit Ambara. Sayangnya, sutradara terkait tidak hadir dalam acara penganugerahan ini.


© 2013 FFD



Sementara itu, penghargaan sebagai film Dokumenter Pelajar terbaik jatuh pada film Kampung Tudung karya sutradara Yuni Etifah. Dalam kategori yang sama, Special Mention Award diraih oleh film Ksatria Sembrani karya Hestian Febriani. Untuk kategori Film Dokumenter Pendek, The Flaneurs #3 dengan sutradara Aryo Danusiri berhasil menjadi pemenang. Sedangkan dalam kategori Film Dokumenter Panjang, penghargaan sebagai film terbaik diraih oleh film Anak Sabiran, Di balik Cahaya Gemerlapan (Sang Arsip) karya sutradara Hafiz Rancajale. Selanjutnya, masih pada kategori yang sama, Special Mention Award diberikan kepada film Di Balik Frekuensi karya sutradara Ucu Agustin. Setelah pembacaan peraih penghargaan, acara ditutup dengan closing speech oleh Iwan yang menggantikan Dhany (Manajer Festival) yang berhalangan hadir karena dirawat di rumah sakit. “Festival ini dibentuk sebagai ruang kritik terhadap film dokumenter di Indonesia,” tutur Iwan. Acara ditutup dengan pemutaran film Dokumenter Pelajar terbaik, Kampung Tudung, karya sutradara Yuni Etifah. Selanjutnya pengunjung dipersilakan untuk menikmati suguhan yang disediakan di lobi Societet.

 
 
Copyright © Forum Film Dokumenter 2013 FFD
Design by FBTemplates | BTT