Yuni Etifah © 2013 FFD |
Sebagai pemenang Film Kompetisi Kategori Dokumenter Pelajar, Yuni Etifah (siswi kelas XII SMK Negeri 1 Kebumen) tentu merasa sangat bangga dan senang. Terlebih,
film Yuni yang berjudul Kampung Tudung ini merupakan film pertamanya. Ditemui seusai Closing dan Awarding Night FFD pada hari Sabtu (14/12), Yuni mengaku mengenal film dari praktik kerja lapangan industri
di sekolahnya. Kemudian Yuni—yang mengambil kompetensi keahlian di bidang multimedia—merasa tertarik dengan
film. Hal
inilah yang membuat Yuni mengikuti sebuah komunitas di Cilacap bernama Sangkan Paran. Di
komunitas inilah Yuni belajar banyak hal mengenai film dari Babe Insan Indah Pribadi—yang kemudian lebih
sering disebut sebagai Babe. Babe jugalah yang mendorong Yuni untuk mengikutsertakan
film Yuni dalam berbagai kompetisi.
“Tahu FFD dari Babe. Kebetulan film ini juga
diikutsertakan dalam kompetisi lain dan menjadi nominasi dalam Festival Film Pelajar di Jogja,” ujar Yuni ketika
ditanya dari mana ia mengenal FFD. Yuni datang bersama Babe dan seluruh anggota
yang terlibat dalam pembuatan film Kampung
Tudung. Mereka meluangkan waktu untuk datang ke Awarding Night FFD di sela rangkaian kegiatan yang
diadakan bagi para nominator Festival Film Pelajar tersebut. “Sebenernya
sekarang ada acara temu komunitas. Tapi, karena hujan, ya di sini dulu,” kata Yuni.
© 2013 FFD |
Ide yang mendasari pembuatan film Kampung Tudung berasal dari tugas yang diberikan oleh Babe. “Gali
apa yang ada di sekitar kalian,” kata Yuni ketika menirukan instruksi Babe. Kemudian
Yuni mulai mengamati Desa Grujugan tempatnya tinggal. Fenomena nikah muda dan banyaknya penduduk yang merantau di desa
tersebut membuat Yuni lebih banyak bergaul dengan ibu-ibu setempat sembari
membuat anyaman. Sejak dulu, biasanya mereka—pembuat tudung—berkumpul sambil bercerita mengenai berbagai hal. Singkatnya, banyak
informasi yang diperoleh Yuni dari percakapan bersama kumpulan para pembuat
tudung ini.
Ada hal yang menarik bagi Yuni ketika membuat film berdurasi 15 menit ini.
“Waktu itu, saya mau interview
nenek-nenek (untuk film ini). Awalnya si nenek setuju untuk ikut serta. Tapi
pas hari shooting si nenek langsung nggak mau, malu katanya. Saya malah
diusir,” ujarnya
sambil tersenyum mengenang peristiwa tersebut.